Progress Pembangunan Mushola dan Kamar Mandi di Terminal Kalimas (30 Juli 2013)

Leave a comment

Progress Pembangunan Mushola dan Kamar Mandi di Terminal Kalimas (30 Juli 2013)

 

pembangunan musholla wc kalimas 1

 

pembangunan musholla wc kalimas 2

Progress Pembangunan Mushola dan Kamar Mandi Terminal Kalimas

Leave a comment

Progress pembangunan mushola dan kamar mandi di Terminal Kalimas (20 Mei 2013):

kalimas 3

kalimas 2

kalimas 1

Perkembangan Pembangunan Musholla dan Kamar Mandi Terminal Kalimas

Leave a comment

Ini adalah foto-foto perkembangan pembangunan musholla dan kamar mandi di Terminal Kalimas. Nantinya mushola dan kamar mandi bisa digunakan oleh pengunjung Terminal Kalimas.

kalimas progress 1

kalimas progress 2

kalimas progress 3

Dishub Surabaya Lakukan Perbaikan, Terminal Kalimas Lebih Asri dan Nyaman

Leave a comment

terminal kalimas upload

Terminal Kalimas Surabaya saat ini sedang diperbaiki. Perbaikan tersebut berupa pembangunan mushola, kamar mandi, dan juga taman di dalam terminal. Mushola dan kamar mandi ini nantinya bisa dimanfaatkan bagi para pengguna terminal, baik supir angkutan umum atau penumpang.

Sedangkan pembangunan taman dilakukan untuk menambah keasrian dan keindahan dari Terminal Kalimas itu sendiri. Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya terus berupaya menciptakan green terminal di Surabaya. Upaya tersebut terlihat dari pembangunan taman di Terminal Kalimas.

Tujuan lain dari dibangunnya taman adalah mengembalikan stren kalimas yg bersih dan menunjang cagar budaya jembatan petekan. “Saat ini sedang proses pembangunan mushola dan kamar mandi, supaya fasilitasnya semakin nyaman. Selain itu, konsep green terminal akan tampak jelas karena kami sedang membangun taman sepanjang tepian Terminal Kalimas”, ungkap Ir.Irvan Wahyudrajad, M.MT, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi Dinas Perhubungan Surabaya. (cnd)

In-class Training Sebagai Langkah Awal Menuju ISO OHSAS 18001:2007

Leave a comment

Menjelang akhir tahun Dinas Perhubungan Kota Surabaya tak henti-hentinya melakukan berbagai upaya guna meningkatkan pelayanan publik. Tidak hanya mutu pelayanan langsung kepada masyarakat, melainkan mutu keselamatan jajaran personel dan pengguna jasa transportasi di terminal dan unit pengujian kendaraan bermotor juga menjadi perhatian utama bagi Dinas Perhubungan Kota Surabaya.

Rabu Kemarin (13/12/2011) Dishub Surabaya mendapatkan pelatihan keamanan dan keselamatan kerja (K3) bagi pimpinan UPTD terminal, UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor dan Kepala Pangkalan di seluruh Kota Surabaya. Pelatihan ini merupakan tahap awal sebelum mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001:2007 dan agenda kedua setelah mendapatkan sertifikasi tentang manajemen administrasi ISO 9001:2008 tahun yang lalu.

Diatas semua itu, pelatihan ini bertujuan memberikan keamanan dan keselamatan kerja, meningkatkan standar mutu pelayanan keselamatan sesuai standar internasional serta mengurangi resiko di setiap unit pelayanan seperti terminal, stasiun pengujian kendaraan bermotor dan kantor utama Dishub Surabaya dari bahaya kecelakaan kerja.

“Agenda hari ini adalah in-class training, materi berikutnya tentang teknik penerapan dan prosedur dokumentasi yang lebih komprehensif akan dipaparkan pada tanggal 20-21 Desember 2011. Program yang urgent saat ini adalah peningkatan mutu keselamatan baik bagi petugas kami di lapangan maupun pengguna jasa transportasi.” ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasaran Transportasi , Irvan Wahydrajad, M.MT.

Boby Arief Hendradjaja selaku pemberi materi dan manager of training dari TUV Nord Indonesia mengatakan, “Saya melihat resiko terbesar datang dari luar (pengguna jasa terminal) seperti calon penumpang dan armada bus. Dengan adanya pelatihan dan penerapan sistem yang sesuai dengan ISO OHSAS 18001:2007, secara optimis resiko dapat ditekan hingga 50%. Pada dasarnya ada 3 hal utama dalam standar keselamatan, Kualitas SDM, sistem pencegahan dan penanganan kecelakaan dan yang  terakhir adalah sarana dan prasarana yang digunakan.

Kuncinya terletak pada kualitas SDM dalam meminimalisir resiko dan mengatasi kecelakaan yang sedang terjadi. Meski sebuah korporasi memiliki sistem dan fasilitas yang memadai, namun kualitas SDM yang kurang baik maka hal ini akan menyulitkan instansi itu sendiri. Materi yang diberikan dalam in-class training antara lain penugasan personel yang bertanggung jawab atas K3, pemasangan rambu khusus K3, dokumentasi sarana dan prasarana yang ada, dokumentasi kecelakaan kerja ang terjadi setiap harinya, serta perlengkapan untuk personel di lapangan serta langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan sertifikat OHSAS 18001:2007.

Setelah mendapatkan pelatihan K3, pihak TUV Nord Indonesia selaku pemberi pelatihan, auditor serta pemberi sertifikasi ISO OHSAS 18001: 2007 akan memberikan rentang waktu 1 tahun kepada Dishub Surabaya untuk menerapkan materi yang telah diberikan dan menyediakan sarana dan prasarana di setiap unit-unit pelayanan. Selain itu, akan ada pre audit yang akan dilakukan sebelum sistem K3 diimplementasikan. Hal ini dilakukan agar perbandingan kualitas SDM dan ketersedian sarana dan prasarana sebelum dan sesudah penerapan sistem OHSAS dapat terlihat.

Wajah Terminal Tambak Oso Wilangun Kedepan

Leave a comment

Dalam rangka mengikuti program pemerintah Kota Surabaya yang rencananya akan difokuskan pada pengembangan wilayah Surabaya bagian barat, Dinas Perhubungan Kota Surabaya berencana melakukan beberapa pembenahan pada terminal besarnya di wilayah barat Surabaya yaitu terminal Tambak Oso Wilangun. Sebagai terminal type A, fasilitas utama secara umum memang sudah terpenuhi, namun perlu adanya pengembangan fasilitas pendukung lebih jauh lagi guna tercapainya sistem pelayanan yang memuaskan. Oleh karena itu, dishub surabaya telah menyiapkan kerangka rencana pengembangan yang nanti akan dilakukan untuk terminal tersebut. Selain aspek angkutan umum, hal lain yang nanti menjadi fokus pengembangan adalah perluasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam terminal.

Untuk aspek angkutan umum, pengembangan dilakukan dengan menambah jumlah jalur keberangkatan. Jalur keberangkatan yang semula hanya 7 jalur akan ditambah menjadi 10 jalur, di mana 1 jalur untuk jalur bebas dan 9 jalur untuk trayek-trayek kendaraaan yang sudah ditentukan. Dengan bertambahnya jumlah jalur keberangkatan ini, diharapkan akan memudahkan para calon penumpang yang hendak melakukan perjalanan dengan tujuan area pantura seperti Jakarta, Cirebon dan Semarang.

Selain penambahan jalur keberangkatan, Dishub juga berencana memindahkan arah sirkulasi keluar-masuknya kendaraan ke terminal. Pintu masuk yang semula berada di sisi selatan terminal nanti akan dipindah ke sisi utara. Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Eddi, MM menyatakan,”Tujuan utama pengalihan pintu masuk kendaraan ini adalah karena faktor ergonomis dan keamanan”. Saat ini, ketika penumpang turun dari bus, maka mereka tidak bisa langsung menghadap ke arah ruang tunggu kedatangan (posisi pintu bus adalah sebelah kiri). Untuk masuk ke ruang tunggu, mereka harus berjalan melewati bagian belakang kendaraan. Hal tersebut dapat beresiko pada keselamatan penumpang. Dengan dipindahkannya jalur kedatangan menjadi sisi utara, maka penumpang yang turun dari bus dapat langsung berjalan menuju ke ruang tunggu terminal tanpa harus melewati bagian belakang maupun bagian depan kendaraan.

Untuk aspek Ruang Terbuka Hijau (RTH), selain mengembangkan bangunan secara vertikal, Dishub juga berencana membuat taman di area parkir belakang, ruang tengah serta area parkir depan terminal. “Dengan adanya taman ini, para calon penumpang bisa menikmati pemandangan hijaunya sembari menunggu keberangkatan bus yang akan mereka tumpangi. Selain itu ke depannya taman tersebut juga berfungsi untuk mengurangi polusi udara serta memberi kesan terminal yang asri”, ujar Kepala Bidang Sarana Prasarana Transportasi, Irvan Wahyudrajad, M.MT.

Fasilitas pendukung yang juga akan ditambahkan adalah ruang khusus untuk ibu menyusui, ruang khusus untuk orang-orang yang merokok, serta area khusus untuk orang-orang cacat dan lansia. Lahan parkir untuk sepeda motor juga akan diperluas secara vertikal (bangunan bertingkat) sehingga nantinya memiliki kapasitas hingga 300 unit sepeda motor. Dari segi teknologi, sistem IT di terminal untuk seluruh jenis kendaraan rencananya akan diintegrasikan dengan sistem gate (mengadopsi sistem IT di bandara). Terakhir, landmark terminal akan dibuat seunik mungkin sehingga terminal ini bisa juga dijadikan sebagai salah satu ikon untuk wilayah Surabaya barat.

Pemaparan Hasil WTN oleh Kementrian Perhubungan

Leave a comment

Setelah melakukan penilaian ketiga dalam rangka lomba Wahana Tata Nugraha 2011, tim penilai dari Kementrian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat memaparkan hasilnya di ruang sidang walikota Jl. Jimerto Surabaya hari ini (Jum’at, 18/11/2011). Agenda yang dipimpin langsung oleh walikota Surabaya Tri Rismaharini tersebut dihadiri oleh para Kepala Dinas dan Kepala Bidang dari berbagai SKPD terutama Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Sedangkan dari Tim Kementrian diwakili oleh Andaru sebagai ketua tim, joko dan felix. Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 2 jam banyak membahas hasil penilaian dan rencana jangka menengah antara 2009- 2015 yang dimiliki kota Surabaya khususnya sektor transportasi.

Andaru menyatakan bahwa kota Surabaya sudah memiliki infrastruktur yang bagus untuk sistem lalu-lintas dan transportasi. Hal ini ditunjukkan dari tersedianya sarana baik bagi pengguna jalan roda empat, roda dua maupun pejalan kaki. Selain itu pelayanan berbasis informasi dan teknologi yang diterapkan di jalan raya dan yang diberikan oleh unit pelayanan terminal dan pengujian kendaraan bermotor di Tandes membuat warga menjadi tertib dan sangat terbantu.
Ketua tim tersebut juga menambahkan agar Pemkot Surabaya lebih memperhatikan angkutan umum agar dapat bersinergi dengan terminal. “Semua kriteria penilaian (di kota Surabaya) sudah terpenuhi dan sangat memuaskan. Namun sebaiknya angkutan umum dan terminal lebih bersinergi.”
Menanggapi temuan hasil dari Tim penilai, Tri Risma memaparkan, “Pemerintah Kota Surabaya terus membenahi angkutan umum dan sedang berusaha menyelesaikan pekerjaan angkutan massal yang terdiri atas trem dan monorel sebelum 2015 karena (pekerjaan angkutan massal) sudah masuk dalam RPJMD kota Surabaya.”
Masih terkait dengan angkutan massal, Pemkot Surabaya juga akan melakukan pengaturan rute asal dan tujuan serta membentuk badan usaha yang mengakomodasi kepemilikan angkutan umum yang ada sekarang ini. Hal ini dilakukan karena selama ini kepemilikan angkutan umum masih atas nama perorangan sehingga pelayanan di setiap moda yang ada sekarang tidak memiliki standar yang sama baik dalam hal kenyamanan kendaraan, ketersediaan armada dan ketepatan waktu.
“Baik angkutan umum maupun angkutan massal harus mengikuti UU LLAJ (Undang-Undang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan) dimana pengelolanya adalah badan usaha dalam hal ini koperasi. Kita akan rerouting trayek yang ada, agar lebih efisien dan dapat menjangkau seluruh kota.” Ujar Eddi selaku Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
Sinkronisasi antara hasil temuan dan rencana jangka menengah dari Pemkot Surabaya diharapkan dapat menjadi pedoman dalam melakukan revitalisasi dan manajemen sistem transportasi di kota Pahlawan. [vs]

KLH-Dishub Gelar Uji Emisi Kendaraan Bermotor Gratis

Leave a comment



Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) bekerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya dan LSM OTOPOINT Surabaya serta Instansi terkait gelar Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor gratis. Kegiatan yang digelar di Taman Surya Selasa, 12 Juli 2011 tersebut dihadiri oleh Kepala Seksi Penertiban Bidang Pengendalian dan Operasi Dishub Surabaya, Subagio Utomo, SH, MM, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Transportasi Air dan Udara, Fitri Anvanti dan Mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya.

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIBB tersebut mentargetkan 1500 kendaraan bermotor yang akan digelar selama 3 hari, di Taman Surya, Darmo Boulevard dan Kertajaya Indah. Target yang harus dicapai dalam 1 hari adalah 500 kendaraan bermotor. Kegiatan Uji Emisi Kendaraan Bermotor merupakan kegiatan rutin yang digelar setahun sekali. Menurut Suwito Sumargo, LSM OTOPOINT, “Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong praktisi, teknisi dan pemilik bengkel serta semua pihak yang bergerak di bidang otomotif agar sadar tentang dampak pencemaran udara oleh kendaraan bermotor”.

Selain itu, Menurut Subagio Utomo, SH, MM, “Kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan udara bersih di Kota Surabaya sebagai perwujudan dari program langit biru dan mengurangi/ mencegah pencemaran udara yang disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan”. Selain itu juga untuk mengevaluasi kualitas udara di Kota Surabaya. “Uji emisi ini dilakukan untuk mengetahui kadar bahan bakar yang dikeluarkan mobil”, tambahnya.

Menurutnya, standar uji emisi yang dilakukan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor, dengan ketentuan untuk kendaraan berbahan bakar bensin yang dibuat dibawah tahun 2007 ambang batasnya adalah 4,5 persen untuk CO dan HC 1200 ppm, sedangkan untuk yang di atas tahun 2007 ambang batasnya 1,5 persen untuk CO dan HC 200 ppm. Sedangkan untuk kendaraan yang menggunakan solar standar ambang batasnya berdasarkan kapasitas. Untuk mobil dengan tonase kurang dari 3,5 ton yang dibuat dibawah tahun 2010 standarnya 70 persen, dan yang pembuatannya di atas tahun 2010 standarnya 40 persen. Sedangkan kendaraan yang kapasitasnya lebih 3,5 ton untuk pembuatan kurang dari 2010 standarnya 70 persen dan yang pembuatannya di atas tahun 2010 standarnya 50 persen.

Melalui kegiatan ini diharapkan pemilik kendaraan bermotor agar selalu merawat kendaraannya supaya tetap memenuhi persyaratan batas emisi gas buang kendaraan bermotor. Sehingga dapat mengurangi pencemaran udara di Kota Surabaya.[lil]

Dishub Surabaya Lakukan Evaluasi Forum LLAJ di Terminal Bratang

Leave a comment



Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengadakan rapat tentang rencana dan evaluasi forum lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) pada hari Jumat (8/07/2011). Rapat yang dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya yang mewakili asisten II walikota Surabaya bidang pembangunan, Kepala Satuan Lalu-lintas Polrestabes Surabaya, Kepala polisi sektor Tanjung Perak, Perwakilan Organda, Perwakilan SPTI, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana , Kepala Bidang Angkutan dan Kepala Bidang lalu-lintas membahas tentang koordinasi angkutan lebaran , rencana pemekaran Kawasan tertib lalu-lintas (KTL), Operasi Patuh dan pembentukan Pusat Kecelakaan Lalu-Lintas (Traffic Accident Center/TAC).

Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Eddi, A.Md, LLAJ, S.Sos, MM. menyatakan bahwa KTL merupakan program yang cukup efektif dalam meningkatkan kedisiplinan masyarakat dan mengurangi jumlah kecelakaan yang ada di kota Surabaya. “Program KTL dirasa saat ini cukup efektif dan perlu diperluas guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan berlalu-lintas dengan tertib. KTL di Surabaya saat ini berjumlah 21 titik”. Sementara itu, Jajaran Polrestabes khususnya satuan lalu-lintas akan mengadakan operasi patuh menjelang operasi ketupat dalam rangka menyambut Lebaran. Asep Akbar Hikmana selaku Kasatlantas Polrestabes Surabaya memaparkan bahwa operasi patuh akan diselenggarakan mulai tanggal 9 hingga 24 juli 2011. “Operasi patuh akan diselenggarakan mulai besok hingga 2 minggu ke depan (Sabtu 09 – 24 Juli 2011) dan difokuskan pada pelanggaran marka yang dilakukan roda dua”, ujar Asep Akbar.

Dalam waktu dekat, Polrestabes Surabaya akan membangun Pusat Kecelakaan Lalu-lintas/ Traffic Accident Center (TAC) yang berlokasi di Polrestabes Surabaya. TAC ini bertujuan untuk mengevaluasi kejadian-kejadian kecelakaan dan penyebab kecelakaan yang terjadi di kota Surabaya. Asep menjelaskan,”TAC ini utamanya adalah tindak lanjut dari amanat undang-undang No. 22/2009 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan yang menyebutkan bahwa pembentukan TAC berguna untuk mengevaluasi kejadian dan penyebab kecelakaan serta memberikan solusi terhadap permasalahan kecelakaan lalu-lintas.” Nantinya gedung TAC tersebut akan ditempati para pemangku kepentingan dalam sektor transportasi seperti Dinas Perhubungan, Polrestabes Surabaya, Dinas PU dan Bina Marga dan dinas-dinas lainnya. “gedung TAC ini sekarang mencapai kemajuan 95% dan rencananya dapat di-launching minggu depan”, imbuhnya

Rapat yang diadakan di ruang rapat Surabaya Intelligent Transport Sistem, terminal Bratang juga membahas tentang penindakan terhadap angkutan umum dan pribadi yang melakukan pelanggaran rambu dilarang berhenti seperti yang terjadi di sepanjang jalan Darmo khususnya di depan RKZ. Diharapakan dengan adanya forum lalu-lintas dan angkutan jalan (LLAJ), mobilitas perkotaan dapat berjalan dengan lancar dan aman. Selain itu forum tersebut dapat menjadi pusat pertukaran informasi antar pemangku kepentingan di sektor transportasi di Surabaya. [vs]

Terminal Purabaya Terima Kunjungan PKL Diklat Teknis (LLAJ) untuk Auditor

Leave a comment



Jumat, 08 Juli 2011 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal Purabaya menerima Kunjungan dari peserta diklat Lalulintas Angkutan Jalan (LLAJ) untuk Auditor. Kunjungan Diterima oleh Kepala UPTD Terminal Purabaya, May Ronald, SE,MM yang didampingi oleh Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Wiyung, Trio Wahyu Bowo Amd, LLAJ,SE. Kunjungan yang diikuti oleh 30 peserta dan 10 panitia ini merupakan rangkaian kegiatan diklat yang telah dilakukan mulai tanggal 01-07 Juli 2011.

Terminal Purabaya memiliki luas 120.000m2 dengan 843 personil dimana dalam pengelolaannya mengalami banyak tantangan. “Dulu terminal paling buruk tapi sekarang sudah mengalami banyak perubahan” jelas May Ronald. Hingga saat ini sebanyak 1200 bus yang menggunakan fasilitas terminal untuk melayani penumpang dengan tujuan antar kota maupun antar propinsi. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan fasilitas terminal diantaranya, pengawasan menggunakan CCTV dan sistem parkir elektrik serta pembangunan gedung. Selain itu Terminal Purabaya juga telah bersertifikat ISO 9001:2008 dalam hal pelayanan mutu. “Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan memanjakan pengguna terminal”, ujar May Ronald. Masyarakat sudah mulai percaya kepada terminal dalam hal keamanan dan pelayanan, tambah May Ronald.

Penutupan diklat tersebut dihadiri oleh Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat Anton S Tampubolon, hadir juga Sekretariat Inspektorat Harto Nugroho dan plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Eddi, A.Md LLAJ, S.Sos,MM. Sebelum penutupan ada beberapa hal yang disampaikan oleh Kepala Pusbang SDM Perhubungan Darat diantaranya, penjelasan tentang transportasi darat dan peranan auditor. “Transportasi darat adalah science” ujar Anton. Peranan Auditor adalah untuk mempercepat suksesnya transportasi serta didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan dam attitude, tambahnya.[lil]

Older Entries